Bandung, Telkom University – Sesuai dengan Substainability Development Goals mengenai program ekosistem darat, Telkom University (Tel-U) memiliki kebijakan terkait pengurangan sampah plastik dan pembuangan limbah berbahaya yang tertuang dalam Keputusan Rektor Nomor. KR/0175/HKMS/SPS/2019.
Selain itu Telkom University juga mengeluarkan kebijakan pengurangan jumlah sampah kertas dan plastic yang mengacu kepada Surat Edaran Rektor Telkom University Nomor : 233/SKR4/REK/2020 tentang Pembatasan Penggunaan Kertas dan Plastik di Lingkungan Universitas Telkom. Dalam pengimplementasian Surat Edaran tersebut Telkom University sudah melakukan langkah-langkah yang dianggap perlu untuk penerapannya.
Adapun langkah-langkah tersebut antara lain :
- Tempat sampah pintar yang dikembangkan oleh Dosen Telkom University dan sudah menjadi start-up dibawah binaan Bandung Tekno Park yaitu Smash. Aplikasi untuk menjalankan tempat sampah pintar ini diberi nama Smash. Tempat sampah pintar ini akan menghubungkan antara pengumpul sampah dengan bank sampah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Smash sudah bekerja sama dengan PT. Telkomsel dengan menempatkan beberapa tempat sampah pintar di mini market – mini market. Cara kerjanya adalah setiap sampah plastik atau botol minuman yang dimasukkan kedalam tempat sampah itu akan otomatis menambahkan pulsa pada user yang melakukan transaksi tersebut.
- Penggunaan Tumbler, Gelas dan tempat minum merupakan bagian dari program mengurangi sampah plastik. Tumbler ini disediakan oleh pihak Universitas Telkom untuk semua karyawan, dengan demikian penggunaan botol plastik baik dalam kegiatan perkuliahan maupun rapat dapar berkurang.
- Donasi Buku (Book Donation) merupakan program yang dilaksanakan oleh Unit Perpustakaan Telkom University. Seluruh civitas akademika Telkom University dapat mendonasikan buku-buku yang sudah tidak kepakai untuk disumbangkan ke perpustakaan. Dengan program ini, civitas akademika dapat memanfaatkan kembali buku-buku yang sudah tidak terpakai oleh pemiliknya. Dengan demikian, konsumsi kertas dalam bentuk buku dapat berkurang (tidak perlu membeli lagi) serta menghindari sampah kertas karena banyaknya buku bekas yang dibuang.
- Paperless program juga dilakukan dengan mengembangkan sistem informasi yang komprehensif. Setiap dokumen baik yang bersifat akademik dan non akademik dapat di unduh oleh semua orang yang membutuhkan. Selain itu untuk undangan rapat, surat menyurat antar unit, notulensi rapat, surat keputusan dan lainnya semuanya sudah berbasis paperless melalui aplikasi e-memo. Komunikasi, pengumuman dalam unit maupun antar unit dilakukan melalui milis karyawan.
Bank Sampah, Dosen Fakultas Ilmu Terapan Telkom University membuat sebuah kreasi berupa layanan Bank Sampah (Bank Sampah FIT Berseri – BSFB) yang didukung oleh sebuah aplikasi start up bernama Goni-Goni. Tujuan dibuatnya bank sampah ini adalah untuk memberi kesadaran kepada masyarakat terhadap lingkungan juga memotong proses daur ulang menjadi lebih singkat.
Ecobrick, Ada beberapa sampah seperti sampah dedaunan dan sampah kertas. Sampah dedaunan yang sudah melalui proses pembakaran menghasilkan debu, hingga menjadi beberapa produk seperti pavling block. Sampah kertas juga yang sudah memelaui beberapa proses yang menghasilkan kertas daur ulang atau pun menjadi beberapa produk seperti kotak tisu dan lain-lain. Dari hal proses tersebut ini suatu cara daur ulang menjadi ecobrik.
Adapun untuk pembuangan limbah Sewerage disposal di Telkom University sudah diolah dan dilakukan perlakuan khusus sehingga dapat dimanfaatkan kembali untuk penyiraman tanaman. Dengan demikian treatment ini sudah masuk dalam kategori “Treatment for down cycling”. Treatment yang dilakukan pengolahan air pembuangan dari spetic tank yang diolah terlebih dahulu sehingga bisa dimanfaatkan kembali untuk penyiraman pohon disekitar kampus Telkom University.
Selain limbah dari STP, Universitas Telkom pun melakukan pengolahan limbah-limbah dari kantin-kantin yang ada di lingkungan Universitas Telkom, pengolahan air limbah buangan dari kantin. Instalasi pengolahan air limbah dari kantin dilakukan dengan cara memasukkan air limbah kantin kedalam bak penampungan untuk diendapkan terlebih dahulu. Kemudian setelah diendapkan akan mengalami proses penyaringan dan terakhir akan kembali diendapkan. Air hasil olahan dari instalasi pengolahan air limbah kantin ini bisa kembali dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman.